Najwa Gegerkan Anggota DPR

Najwa Shihab membuat sejumlah anggota DPR tersentil. Gimana enggak dia mengkritik kinerja DPR di masa pandemi COVID-19. Sebab, pada saat banyak parlemen negara lain fokus melawan penyebaran COVID-19, DPR justru terkesan mencuri kesempatan membahas RUU kontroversial, seperti RUU Cipta Kerja, RUU Pemasyarakatan, dan RKUHP.

Najwa mengatakan membahas UU yang menyangkut hajat hidup orang banyak di masa seperti sekarang ini terlalu mengundang curiga. “Di tengah pandemi, yang jatuh cinta saja berani menunda nikah. Ini kok DPR buru-buru banget seperti lagi kejar setoran?" ucap Najwa.

"Setiap tindakan dan keputusan di masa kritis mencerminkan prioritas. Atau memang inikah prioritas wakil-wakil rakyat kami sekarang ini?" imbuh dia.

Najwa menegaskan, tidak ada satu pun RUU yang tidak penting. Namun, ketika negara tengah menghadapi kondisi kritis seperti saat ini, seharusnya DPR dapat membuat skala prioritas dalam menjalankan tugas dan fungsinya.


REAKSI ANGGOTA DPR

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan meminta Najwa Shihab meminta maaf kepada DPR secara institusional atas kritik yang dilayangkan sebelumnya. Menurut Arteria, banyak hal yang disampaikan Najwa cenderung tidak benar dan provokatif.

"Saran saya secara pribadi, selaku anggota Komisi III, selaku anggota Badan Legislasi, dan selaku Deputi Penerangan Umum Satgas Lawan COVID-19 meminta Najwa minta maaf," kata Arteria

"Ini kan statementnya sudah dikonstruksikan dan disengaja benar-benar untuk memfitnah dan menista pribadi maupun anggota DPR," lanjut dia. Ia menilai, pernyataan yang disampaikan Najwa memiliki konsekwensi hukum yang serius.

Terlebih, disampaikan pada saat kondisi negara dalam tengah menghadapi situasi pandemi COVID-19. "Saya yakin banyak yang disampaikan Najwa juga belum tentu benarnya. Tapi kan mereka malas menanggapinya dan mempermasalahkannya.

 “Saya ingatkan bahwa kesabaran orang ada batasnya, jangan sampai merasa diri berparas cinderella berhati malaikat seperti enggak punya aib dan dosa," ujar dia.

"Sadarlah sebelum terlambat. Perbaiki diri. Apa perlu kita umbar ke publik aib dan dosa serta moralmu? Apa perlu jalur hukum yang akan menjadi penentu hidupmu?" lanjut dia.

Senada dengan Arteria, anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay menilai presenter Najwa Shibab lupa dengan tugas pokok DPR ketika mempertanyakan peran DPR dalam menangani virus corona baru penyebab wabah COVID-19.

Tanggapan itu disampaikan Saleh atas surat terbuka Najwa yang disampaikan presenter itu dalam akun Instagram milik pribadinya. Najwa menyentil peran serta anggota Dewan di saat negara tengah dirundung wabah seperti saat ini.

“Pernyataan Najwa itu, menurut saya, menunjukkan kalau dia lupa bahwa fungsi DPR itu ada tiga berdasarkan UUD 1945, yaitu fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan,” ujarnya.

Hanya saja karena ada penyebaran wabah COVID-19 maka fungsi dan tugas itu tetap melekat pada DPR.

“Jangan sampai ditafsirkan bahwa karena ada bencana COVID-19, lalu DPR harus berubah fungsi menjadi eksekutor program dan kegiatan kenegaraan. Semua kegiatan pelayanan masyarakat tetaplah dilaksanakan oleh pemerintah.” ujar Saleh.

Menurutnya, Najwa harus tahu bahwa seluruh anggota DPR tidak tinggal diam dalam menghadapi wabah COVID-19. Dia mengatakan semuanya berkontribusi.

Fraksi-fraksi memotong gaji anggotanya untuk disumbangkan ke masyarakat lewat partai. Selain itu, masing-masing anggota juga berbuat dan berbagi dengan masyarakat, katanya.

“Tetapi kalau memandang DPR pakai kacamata Najwa, ya semua pasti salah. Apa yang saya sampaikan di atas pun, bisa jadi dianggap salah. Padahal, saya hanya berniat untuk meluruskan sesuai dengan apa yang saya ketahui,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyesalkan pernyataan Najwa yang menggeneralisir kritikannya atas kinerja anggota DPR di tengah situasi pandemi COVID-19. Menurut Sahroni, saat ini justru banyak rekan-rekannya di DPR yang tengah bekerja keras untuk konstituennya, termasuk saat kondisi pandemi COVID-19.

Sahroni bahkan mengatakan bahwa bahkan sudah ada anggota DPR yang meninggal karena positif COVID-19, tidak lama setelah membagikan APD kepada konstituennya.

Karena itu, Sahroni menyayangkan kritikan dari Najwa yang menggeneralisasi, seolah-olah seluruh anggota DPR menggunakan kesempatan adanya pandemi untuk memuluskan agenda-agenda yang dinilai merugikan rakyat.
Sekretaris Fraksi Partai Gerindra, Desmond J Mahesa juga ikut komentar. Baginya bukan itu yang menjadi pokok masalahnya. Masalahnya adalah, kritik yang disampaikan terkesan hanya berdasarkan asumsi dan rekaan belaka. Dalam banyak aspek kritik itu seolah olah muncul dari sosok publik figur yang sedang lupa tentang siapa dirinya. Mungkin karena terlena dengan banyaknya sanjungan dan pujian yang diterimanya.

"Sosoknya yang dikenal sebagai presenter yang keras dan berani, bisa jadi telah membuatnya terlena. Apalagi sebelumnya Najwa telah dianggap sukses menaklukkan kepala negara lewat pertanyaan mudik atau pulang ke kampung halamannya. Yang membuat presiden menjadi bulan-bulanan di sosial media karena pernyataannya. Sampai sampai ada netizen yang membuat meme yang cukup menohok narasinya: 'di mata Najwa, Presiden sudah seperti office boy saja, apalagi di ILC ya'," kata Desmond.


Original by. Opini.id

Komentar

Postingan Populer