Gejolak Dalam Konstelasi Politik di Indonesia


Kebijakan Jokowi selama berkuasa menunjukan arah tujuan ke sekulerisasi Indonesia, persis seperti agenda kesepakatan China-AS terhadap Indonesia pada 2007 yang terungkap oleh Wikileaks: "Sekulerisasi Indonesia" Contoh ideal negara sekuler adalah China dan Turki (sampai 2002). Sekulerisasi Turki dapat terjadi karena runtuhnya Dinasti Ustmaniyah (Ottoman) pasca kekalahan Turki pada PD I (Turki bersekutu dgn Jerman) pada 1918. Penguasa baru Turki (dalam pengawasan Inggris sebagai pemenang PD I) meninggalkan semua hal yang terkait dengan Dinasti Ustmaniyah. Sekulerisme Turki lebih pada pemisahan urusan agama dengan negara. Agama menjadi ranah privat.  Sekulerisme China seperti halnya di negara komunis lain menyentuh sampai larangan pembangunan, penggunaan sarana ibadah dan pemakaian simbol-simbol agama oleh rakyatnya, sekarang sudah dibolehkan.
Contoh sekulerisasi yang gagal terjadi di Meksiko. Rezim Callas yang pro komunis menerbitkan larangan penggunaan gereja, pelaksaan ibadah di depan publik dan pembatasan thdp para pendeta. Callas menuduh agama/gereja yang berkiblat ke Roma akan melemahkan Meksiko. Pemberontakan pecah. 
Program sekulerisasi Indonesia sudah dimatangkan Partai Komunis China dan NDI Partai Demokrat AS.  Diterapkan sejak awal sejalan dengan rencana penempatan proksi sebagai presiden RI. Melalui isu terorisme Islam, manuver KPK 2010-2014 (khusus menangkap politisi islam saja), opini media dst. Platform Partai Demokrat AS yang mengusung liberalisasi, hak individu dan HAM absolut, dalam banyak aspek memiliki arsiran dengan sekulerisme. Agama dianggap sebagai pengekang kebebasan individu. Kesamaan pandang PKC RRC - Partai Demokrat AS inilah yang menjadi penggerak utama sekulerisasi Indonesia. Secara formal, China mengajukan alasan keamanan sekitar 15 juta warga China yang ada di Indonesia (Tionghoa) sebagai dasar pelaksanaan program sekulerisasi Indonesia. China selalu menjual kekhawatiran keselamatan Tionghoa dari tindakan anarki oleh pribumi (Islam) Indonesia. Kekhawatiran China atas keselamatan etnis China di seluruh dunia memiliki dasar hukum karena China menganut ius sanguinis: semua keturunan china adalah warga China. Namun terkait Indonesia, China punya hidden agenda dalam sekulerisasi: Pelemahan Ketahanan Nasional RI. Pasca G30 S PKI dimana China terlibat aktif, pemutusan hububungan diplomatik dan doktrin ideologi pancasila yang didalamnya terdapat sikap anti komunis, menyebabkan berbagai usaha China penetrasi ke Indonesia selalu gagal, Ada Pancasila, Islam dan Doktrin Antikomunis sebagai benteng NKRI. Pada dekade terakhir kekuasaan Suharto, RI memulihkan hubungan diplomatik dengan China. Namun, program-program China atas RI sangat sulit masuk dan berkembang. China selalu diidentikkan sebagai komunis, curang, kualitas rendah dst. Ditatap penuh kecurigaan oleh rakyat RI. (Komunis=musuh Islam). Peluang emas China atas Ri tercipta saat Clinton terpilih sebagai Presiden AS periode kedua1996-2000.  Hubungan mesra China-AS lahir dari hub pribadi James Riady - Clinton & Bantuan China memenangkan Clinton di Pilpres AS (Lippogate), melahirkan konspirasi global AWS atas Indonesia. Konspirasi Global (KG) dari koalisi AS-China yang melancarkan Asymetric War Strategic (AWS) pada Indonesia secara efektif sejak 1997.  Posisi RI sebagai sekutu AS, memaksa Clinton menggunakan sumberdaya di luar Gedung Putih utk AWS:  IMF. Krisis Moneter Asia dijadikan alat oleh AS-IMF. AWS KG berkolaborasi dengan para konglomerat Tionghoa/ para bankir utk menciptakan tornado pada perekonomian RI. Pembelian dolar AS, pelarian modal/likuditas perbankan, pernyataan kalah kliring/ kesulitan likuditas dari hampir seluruh bank nasional yang memaksa suntikan likuiditas dari BI. Di bidang politik, kebijakan ORBA menahan 9 aktivis radikal PRD untuk mengamankan SU MPR Maret 1998 oleh Tim Mawar, ditunggangi Operasi Penculikan/pembunuhan 14 warga oleh tim siluman. Demonstrasi mahasiswa digerakkan di kampus-kampus terafiliasi kongloTionghoa/CSIS: Atmajaya, Untar, Unkris, Usakti dll. Penembakan mahasiswa Usakti terpaksa dilakukan karena setelah 3 bulan aksi demo mahasiswa di kampus-kampus afiliasi tionghoa/CSIS, namun situasi belum berkembang sesuai harapan. Sebelumnya para petinggi ABRI sudah digiring Pangab untuk meninggalkan Jakarta. Pak Harto sedang berada di Kairo, Mesir.
Pengakuan Dan Puspom Mayjen Syamsu Djalal: Tidak ditemukan bukti keterlibatan anggota TNi-Polri pada penembakan itu. Penyelidikan makin jauh, mengarah keterlibatan agen-agen China. Sayang, penyidikan resmi atas penembakan tersebut sudah ditutup. Singkatnya:  Jakarta rusuh - Suharto mundur. Fitnah Pemerkosaan Massal Perempuan etnis Cina disebarluaskan. Pelarian modal dan perampokan BLBI ratusan triliun oleh 25 bankir cina tertutupi. Tionghoa seolah-olah menjadi korban terbesar. 
Habibie berkuasa, Prabowo difitnah habis-habisan hingga dimusuhi Keluarga Suharto dan berpisah dengan anak istrinya. Pemilu langsung dilakukan 1999, Amandemen III dan IV UUD 45 mengakomodasi agenda politik PKC - NDI. RRC menjadi penguasa melalui proxy I (Kesepakatan Fullerton Hotel Spore). Rezim Gus Dur dan Mega terbukti mendorong pelemahan ketahanan nasional.
Perombakan total UUD 45: Kedaulatan rakyat menjadi ABSURD. Mustahil diwujudkan akibat perubahaan pasal 1 UUD 45:  "Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan berdasarkan UUD .." Pasal 1 UUD menyebutkan kedaulatan rakyat dilaksanakan berdasarkan UUD, Tapi faktanya, mulai pasal 2 sampai pasal 37, termasuk penjelasan batang tubuh UUD hasil amandemen, tidak ada menjelaskan/merinci bagai kedaulatan rakyat itu dilaksanakan. Kedualatan rakyat menguap. Pasal 6: Presiden Indonesia harus orang indonesia asli, diubah: siapa saja bisa jadi presiden RI asal lahir di RI dan jadi WNI sejak lahir dan tdk pernah menjadi WN asing. Pasal 6 itu PUSAKA - BENTENG yang diwariskan oleh The Founding Fathers. Hancur seketika.  Ri jadi target KG. AWS KG pada RI berkurang pasca lengsernya Clinton (Demokrat). Diganti Bush (Republik). Bush/Republik ogah meneruskan dukungan ke proksi Demokrat/China dan mengalihkannya ke SBY. Kalau AS sudah berkhendak, hanya dalam 7 bulan konstelasi pilpres 2004 berubah total (SBY jadi POTRI).  Dukungan Republiken kepada SBY memang kejutan. Semula HP digadang-gadang jadi calon RI 1. Dia sudah tumpangi isu WTC 11/9 dengan berbagai aksi terorisme di RI.  Bom Bali I (12/10 ==> pemilihan waktu yg tepat ==> seolah kelanjutan 11/9). Tapi restu dibatalkan, karena AS mencium adanya rekayasa. Republiken beda dengan Demokrat yang nyinyir, getol liberalisme, LGBT, dsj. Republiken membatasi intervensi berlebihan dalam kebijakan negara asing. SBY bebas jalankan program-programnya, menghentikan imperialisme China- dominasi IMF. Privatisasi BUMN distop - Utang IMF dilunaskan - IMF diusir. Ketika Bush lengser, Obama proksi Clinton naik jadi Presiden, Indonesia kembali dalam ancaman AWS KG. Rencana penempatan Presiden Proksi kembali dijalankan.  JR, kelompok elit TNI yang ikut mendongkel Suharto (Jend Merah) dan CSIS berkolaborasi lagi untuk berkuasa melalui proksi. Melalui JR, KG di bawah komando AS-China kembali melancarkan AWS atas RI. Agen-agen KG (antek) meliputi hampir seluruh infrastruktur politik RI. Bahkan KPK (suprastruktur politik) juga dapat dikooptasi KG - Antek). 2010 dimulai pelemahan politik Islam RI. Kenapa politik Islam RI jadi sasaran utama? Karena pilar kekuatan RI ada pada umat Islam dan TNI-Polri. TNI-Polri praktis dapat dikuasai dengan memegang kendali atas Presiden RI. Presiden SBY yang awalnya ogah-ogahan terlibat/menentang AWS KG, akhirnya terpaksa tunduk di bawah ancaman. Pada 2010-2014 Politik Islam terpuruk jadi korban kriminalisasi KPK dan serangan opini media. KPK nyaris tidak menahan satu pun politisi non Islam kecuali emir moeis yang terpaksa karena pesanan FBI (terkait RICO), Islamphobia mulai dibentuk. Di bawah ancaman AS, salah satunya kita lihat pada pemberitaan media The Age, The Herald, The Sentinel dll (yang kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan politiknya), SBY terpaksa membantu kemenangan Jokowi Ahok di Pilkada Jakarta 2012. Foke- Nara terpaksa dikorbankan. Pasca pemberitaan media asing & pembicaran SBY-Obama:
- resufle kabinet (10/2011) DF musuh Foke diangkat SBY jadi Menpera: mobilisasi pengembang bantu Jokowi ahok.
- Paman Jkwi dari kakek jalur ayah jadi Kapolda, lalu Kapolri
- Jend M (ex spri Jend HP) jadi wakasad, kasad, panglima
Jendral Pol S yang dianggap kecolongan dicopot. Diganti Jend MN senagai Kabin. Proyek Mobnas BPPT - Diknas - Perindustrian (ESEMKA) diserahkan pada Jokowi untuk mendongkrak popularitasnya yang masih rendah. Peties semua laporan korupsi Jokowi saat jadi walikota Solo (mencakup semua institusi hukum). Jokowi ahok jadi Gub-Wgub DKI berkat dukungan di balik layar rezim SBY (tekanan AS-China/KG). Jokowi diusung PDIP & menang Pilpres karena invisble hands SBY. Rencana China kuasai total RI (dengan kemasan sekulerisasi) via Jokowi Ahok sebagai RI 1 - RI 2 tertunda karena kemenangan Trump atas Hillary.
"Kunci agar tidak sulit memahami proksi : Jokowi proksi LBP-HP-CSIS-SBY, Ahok proksi Cukong-JR-RRC". Konstelasi politik global dan Indonesia akan berubah total jika pada Pilpres AS 2020 Trump kalah, Capres Demokrat Menang. Demokrat jadi POTUS =>> China jadi sekutu AS (lagi).  Mengapa AS di bawah Trump kesannya tidak terlibat dalam pilpres RI? Karena Dalang Jokowi sukses menampilkan Prabowo sebagai satu-satunya penantang Jokowi (melalui UU Pemilu No.7/2017). AS hanya mengajukan syarat: presiden RI harus Islam-Islam atau Islam-Nasionalis. Untuk stabilitas kawasan. Ketika prasyarat AS sampai ke Jakarta, proksi itu segera berubah wujud seolah islami, Rencana Umroh gagal, Tidak keluar visa dari Saudi (Non Muslim terlarang masuk Mekah). Akhirnya terpaksa manuver ke Kabul, Afganistan untuk mendapat label muslim.

Komentar

Postingan Populer