PELUANG DI AMBIL DONG, BERANI NGGAK?

Corona itu BY DESIGN atau BY ACCIDENT kejadiannya?, ada baiknya kita menjawab pertanyaan di awal ini. Corona saat ini itu karena ada sebuah grand plan rencana besar atau jadinya karena sebuah kecelakaan sehingga seluruh dunia kena wabah?

Menjawab denganmemilih salah satu di antara keduanya akan melahirkan langkah yang berbeda. Jauh bedanya!!

Saya dari awal sejak januari sejak corona (ada rekam jejak di gitalnya kok) yang katanya pejabat tidak masuk keindonesia yang ternyata masuk yang  akhirnya membuat pak presiden sekarang kerja extra keras karena ketidak mampuan orang di sekelilingnya membaca ANCAMAN, saya sudah mengatakan corona BY DESIGN.

Bener deh, saya kasihan dengan pak Jokowi, mukanya lelah, kerjaan seakan bertumpu pada dirinya. Setelah mengurusi kepulangan sang ibunda tercinta langsung urusi lagi negara. Kasihan beliau, dan saya salut. Dia meng cover tidak becusan orang di sekelilingnya. Sebagai kepala negara, saya angkat topi untuk beliau.

Saat ini langkah yang dijalankan pemerintah di sarankan oleh para pejabat pejabatnya, corona ada pandemic kesehatan. Ini by accident. Ini seperti wabah spanish flu tahun 1918. Nanti juga ada obatnya. Duaaaarrrr !!!!!

Lalu pejabatnya berkata, amerika juga kena, semua dunia bingung malah minta tolong sama indonesia? Ehmm ini hebat sekali ya propagandanya.

Ok lah, keputusan sudah di ambil. Apapun tindakan yang di ambil ada konsekuensinya. Pasti.

Ekonomi dari gigi 5 mendadak saat ini jadi gigi 1. Melambat 80%. Sampai berapa lama?

Maka kalau pakai strategi saat ini, semi lockdown yang telat 2 minggu ini, harusnya awal maret dilakuakn semi lock downnya ketika baru di bawah 5 orang terpapar, sudah pagari, tetapi memilih setelah ratusan korban baru memagari dengan stay at home, minggu lalu. Dan saat ini 1000 an. Ya 2 minggu depan kali 4 ya kalau perhitungan dari scolar di wuhan university penyebaran corona ini.

Jadi kalau pakai strategi saat ini, perkiraan selama 6 bulan  kedepan ekonomi indonesia gigi satu, sampai oktober. Dan mengenai corona saya tidak bisa menganalisa kapan berakhirnya?

Kembali ke efek setelah corona di bidang ekonomi. kalau dalam dunia kompetisi balap cepat F1 maka kemenagan itu di tentukan oleh 2 hal yang utama. Kemampuan driver menyalip di tikungan adalah KUNCI SUKSESNYA, catatan kalau di jalan lurus nyalibnya itu karena kekuatan engine.

Engine indonesia itu rata rata saja jadi kemampuan driver yang menentukan, dan tersering untuk menjadi yang terdepan ya “ambil kesempatan dengan berani” di jalan berliku. Seperti saat corona ini, ini jalan berliku.

Yang kedua adalah kabinetnya atau adminstrasinya atau team manejemenya MENENTUKAN kapan masuk pitstop, isi bensin, ganti ban. Itu kunci penting.

Indonesia dengan corona saat ini, memilih tidak masuk pitstop. Ok kita lihat strateginya. Lihatnya bukan 1, 2, 5 bulan lagi. Tetapi lihat 2 tahun lagi, 4 tahun lagi, jadi yang terdepan atau ngekor terus sama leader.

Kalau kita memilih tidak pistop, apa yang akan kita lakukan untuk “menyalip di tikungan”?

Prinsip saya dalam ekonomi adalah MMT. Pakar MMT banyak di pakai di jeang saat ini karena sejak kebijakan PM dulu Abe, yang printing money cetak uang banyak, ternyata tidak bisa membuat jepang menjadi inflasi.

Jepang selalu deflasi. Warganya terlalu kuat nabung!!!terlalu kuat tahan uang.

Hidup dengan strategi tahan uang tekan pajak itu bernegaranya jadi  TEGANG. Seperti pilihan pada saat ini di negara kita tercinta ini. Sungguh,  hidup dengan inflasi terkendali itu lebih FUN.

Ingat di tahun 98 dimana semua daerah mendadak tidak tumbuh ekonominya, provinsi sulewesi utara tumbuh khususnya daerah Manado, karena apa? Orang manado masih heppy heppy SPENDING. Dan spending itu membuat ekonomi tumbuh, bia KALAH NASI ASAL JANGAN KALAH GENGSI itu menolong pergerakan ekonomi, belanja baku pesta donci donci : menyanyikan balenggang pata pata, ngana pe goyang pica pica.

Jadi prinsip MMT itu bukan menahan peredaran uang, tetapi menguyur pasar uang. Ada inflasi? Ok lah jangan di atas 5%, karena prinsip nya begini.

Harga beras di indonesia Rp15.000 perkilo yang premium yang beli hanya sebagian orang yang mampu. Di jepang harga beras premium Rp 80.000 perkilo. Mahal kah di jepang?

Kalau mengukurnya pakai kacamata ekonom indonesia ya mahal. Murahan yang 15.000.

Kalau melihatnya pakai MMT lebih baik 80.000 beras sekilo tetapi semua orang bisa beli bahkan tukang ojek pedagang kaki lima di pasar pasar bisa beli karena ekonomi muter kencang. Lebih baik daripada 15.000 sekilo yang mampu beli ngak banyak.

Lebih baik dolar 18 ribu tetapi semua orang pegang duit dari pada sekarang melemah sendiri rakyat malah susah!!!

Quantitative easing, longgarkan uang dan banjiri UKM pedagang di bawah bawah dengan modal pakai MMT akan jauh lebih efektif saat ini untuk menyalip di tikungan ketimbang mengikuti aturan IMF dan Bank Dunia. Itu baru namanya PEJUANG KEBENARAN.

Komentar

Postingan Populer