[Kolom] Dibalik Pemindahan IbuKota




Ketika memindahkan Ibu Kota ada hal yang sangat penting dan harus dilihat lebih dalam yaitu dari sisi pertahanan. Sisi pertahanan udara atau ALKI Udara dimana ketika menghadapi ancaman dari selatan, Saat ini Jakarta sudah siap Mengintercept serangan tersebut. Siapakah ancaman dari selatan? Yap, Negara Australia. Maka Pesawat tempur Squad Drone di Madiun sudah siap meng-intercept di udara serangan tersebut, (kalau beneran ada). Ketika menghadapi serangan dari sisi timur dan dari sisi utara, pangkalan di Makassar siap memotong jalur utara dan timur arah jakarta. Sekarang kalau serangan dari barat, Squat Drone tempur dari pekanbaru siap potong sisi barat. Diluar itu, di Jakarta sendiri, Halim kuat pertahanan udaranya sebagai ring 0 nya perhanan ibu kota negara. Singapura, Malaysia, Brunei, Filipina, Australia berjarak 1 jam udara yang bisa di intercept dari manapun dari 4 petahanan udara nasional belum di dukung petahanan udara lainnya. Dari sisi laut, kita kuat di laut jawa untuk melindungi jakarta juga dari sisi darat.

Sekarang, pindahnya ibukota ke Kalimantan ternyata memindahkan ALKI Militer ke Sentrum utama Darat, Laut, Udara yang pastinya tidak murah. Bagi kami, pindahnya ibu kota secara fisik keluar pulau Jawa langkahnya harus di kaji ulang karena secara spiritual, Jawa bisa dikatakan paku buminya nusantara. Secara pertahanan, lokasi terbaik adalah jakarta bahkan belanda pernah mengkajinya berkali-kali dan hanya menemukan di nusantara yang terbaik adalah wilayah jakarta, walaupun dulu parameternya untuk ALKI Pertahanan masih dari sisi laut namun masih relevan hingga saat ini. Meniru perpindahan ibu kota dunia lainnya yang kebanyakan masih 1 pulau atau masih satu daratan seperti Putra Jaya-nya Malaysia, Canberra-nya Australia, Brasillia City, Seoul semua dekat dengan ibukota awalnya.

Jadi bagaimana tentang perpindahan ibu kota Indonesia?. Ada baiknya, lahan 2000 hektar yang banyak menimbulkan konflik dan polemik yaitu tanah reklamasi di utara jakarta, itu saja yang di ambil oleh negara dan jadikan pusat pemerintahan yang baru disana, itu tidak merubah ALKI Pertahanan manapun juga dengan mudah mengurai peliknya masalah jakarta karena apa? Kota reklamasi tersebut bukan jakarta. itu wilayah khusus ibu kota yang dimana ibukota adalah dibawah kementrian sekretaris negara. Dam, Great Giant Wall yang nantinya akan menjadi perlindungan jakarta juga bisa ikut dibangun sehingga wilayah tersebut sangat aman, jauh dari jangkauan masyarakat umum dan tidak menimbulkan polemik dan justru akan menyelesaikan banyak masalah.

Kalu masalah dana bagaimana?
Melihat struktur pembangunan keuangan APBN kemarin ketika diumumkan maka sekali lagi kita dipertontonkan sepertinya indonesia belum revolusioner langkah pembiayaannya. Lalu ketika mau memindahkan ibu kota, kita juga melihat pilihan cara pembiayaannya juga masih belum revolusioner yaitu, pihak kedua atau "swasta" yang kemungkinan akan pakai dana asing, teknologi asing, dan sumber daya asing akan membangun dengan sistem BOT lalu pemerintah menyewa sampai beberapa tahun kedepan, baru nanti akan diambil hak-nya oleh negara. Negara kira-kira akan menyewa dengan angka 50-100 triliun setahunnya, atau selama 20 tahun kedepan bisa-bisa hampir 2000 triliun, anggaran itu akan dicicil melalui APBN. Banyak yang geleng-geleng karena "ngeri" melihat angka yang besar menjadi beban APBN pada tahun-tahun berikutnya. tapi nggk apa apa juga sih, itu sudah jadi keputusan. jadi kedepannya bagaimana?

Kedepannya kita harus mengingatkan bahwa ada solusi lain yang tanpa menggunakan strategi yang memberatkan APBN. Kenapa? toh kalau mentok kasian anak cucu kita nanti yang akan menanggung beban hutang tadi, kita cuma gaya doang "membangun, membangun, membangum" ujung-ujungnya ynag menanggung beban adalah generasi selanjutnya.

Sekarang kita bantunya bagaimana? Kita lihat sejarah sebentar. Pada tahun 1964 mata dunia terbelalak sewaktu Tokyo menyelenggarakan olimpiade, bisa dikatakan semua sarana modern terbaik dijamannya ada di tokyo-jepang untuk olimpiade tersebut. apa yang membuat banyak negara dan banyak orang terkejut? Karena Jepang itu rata denga tanah akibat kalah perang dunia kedua. tapi kurang dari 20 tahun mendadak menjadi kekuatan terbesar di asia. Apa yang jepang lakukan? mengapa kurang dari 20 tahun jepang bisa menjadi negara nomor 1 lagi di asia? padahal sempat rata dengan tanah di tahun 1945, sebelumnya di tahun 1918 Jerman juga rata tanah kalah perang dunia pertama. tapi pada tahun 1936 Jerman menjadi negara "super power". kita sudah tau akan hal itu tapi kita tidak berani menjalankan ekonomi pakai cara Jerman, benarkan wahai para pejabat negara?.
Sekarang kita tiru cara China bukan malah impor barang china yah. tapi "Tiru Cara China" Pada tahun 1989 China mulai memakai strategi New Economic Model dan ketika di tahun 2008 pada olimpiade Beijing dunia terbelalak karena dalam 20 tahun China mendadak menjadi negara Super Power. Kembali ke jepang, tahun 1945 rata tanah dan tahun 1964 menjadi kekuatan kekuatan ekonomi dan puncaknya 30 tahun setelah itu jepang tak tertahankan hingga tahun 90an sama yang kita tahu saat ini china mulai mengepakkan sayapnya menyusul jepang. tapi sekali lagi apa yang mereka pakai?

Mereka bukan pakai cara yang IMF Sarankan, mereka bukan pakai cara IMF. lalu Jepang pakai apa? Mereka pakai Infrastruktur Dinamis yang namanya Sinkansen seperti halnya Amerika, membangun industri infrastruktur dinamis yang namanya "mobil". Sejak awal abad ke 20 di sekitar tahun 1910an dimasa keemasannya mobil baru di ciptakan yaitu jamannya Ford dan Gneral Motor memenuhi jalanan, jalanan saat itu masih terbuat dari tanah dan krikil, Infrastruktur dinamis Amerika namanya "Mobil" bahkan saat itu lampu lalu lintas, marka jalan belum tercipta, kemudan di tahun 1950 setelah perang dunia kedua"Out of Thin Air" Amerika mencetak 100 Billon Dollar dibawah FDR (Franklin Delano Roosevelt) untuk membangun infrastruktur Statis yang namanya High Way dan rel kereta api untuk membangkitkan ekonomi karena sudah ada infrastruktur dinamisnya yaitu mobil.

Jadi membangun itu adalah infrstruktur dinamis dulu baru infrstruktur statis atau berbarengan. Yang jepang lakukan setelah perang dunia kedua adalah membangun jaringan rel kereta api di seluruh jepang berbarengan denga industri kereta api. Kita semua tahu berapa panjang rel kereta api di jepang itu? panjangnya adalah 2 kali panjang rel kereta api di seluruh amerika, atau 10 kali panjangnya rel kereta api di seluruh perancis. Semua infrastruktur dinamis dan statis jepang tadi 100% adalh produk buatan dalam negeri jepang. mesinnya, teknologinya, bahan baukunya, (lalu uangnya cetak dari Thin Air). Jepang bangun rel kereta api yang isinya barang impor, bukan membangun jalan tol yang mobilnya impor, demikian juga Amerika dan China, mereka membangun infrastruktur tersebut isinya adalah barang lokal mereka "Create" produk lokal mereka.

Kalau kita membangun infrastruktur statis tapi isinya barang impor atrinya kita membangun infrastruktur negara orang. Jadi indonesia meniru yang mana? Fisiknya memang "Membangun" tetapi "Sosial Cost Accounting"nya nggak di hitung. jadi isi infrastruktur statisnya berisi inrastruktur dinamis milik negara lain. bensinnya impor, mobilnya impor, mengangkut barang impor, inilah yang dinamakan membangun infrastruktur GBHN negara lain. kedepannya Indonesia ada baiknya gunakan apa yang Jepang pakai, China pakai, Jerman pakai, Amerika pakai yaitu "Print Money base on Dinamic Infrastructure dan project tersebut harus 12 lapis.

Komentar

Postingan Populer