Terima kasih tuhan. Mereka memang jahat


Tadi siang ada yang mention saya ke akun tempo. Postingannya berisi tentang pemerintah Indonesia yang berhasil dalam divestasi saham PT FI sebesar 51%. Bagi saya urusan saham itu sangatlah rumit, apalagi jika sudah bergelut dengan proses divestasi ataupun akuisisi. Perlu ilmu manajemen portofolio untuk membahasnya. Belum lagi masalah dananya.

Saya mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia dalam proses divestasi. Tapi saya juga tidak langsung bangga. Karna apa? Ada 2 poin yang menjadi perhatian saya.

Pertama, PT FI ingin memegang kendali penuh atas produksi FI. Mengingat ExxonMobile yang memiliki 45% saham di migas yang bisa menjadi pengendali utama. Berangkat dari sanalah niatan FI untuk memegang kendali utama.

Kedua, Inalum tidak membocorkan nama 11 bank yang menalangi pemerintah. Kenapa poin ini sangat mengusik saya? Sekitar dua bulan yang lalu, ada sebuah 'rumor' yang mengabarkan bahwa perusahaan asal Tiongkok yang akan memegang kendali atas FI.

Sampai sekarang saya masih mencoba untuk 'membaca' agar tidak terjadi overproud.

Namun pada postingan kali ini, fokus saya bukan mengenai itu, tapi mengenai tulisan pada pic di atas.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa FI menyebabkan banyak kerusakan alam. Pemda Papua diberi 10% hasil produksi [baca: bagi hasil], dan, memiliki 10% saham FI. Sedangkan yang 40%?? Dikuasai oleh pemegang saham. Apakah pemegang saham itu merupakan pemerintah Indonesia? Oh, tidak. Jangan salah.

11 bank tadi, bisa jadi merupakan investor alias kapitalis. Bisa lokal, bisa interlokal, yang akan menguasai 40% saham FI.

Bagaimana bisa demikian? Baca saja komentar dari fanatiker yang nanti akan mencul di postingan ini. Nanti kalian akan tahu sendiri, bahwa, mereka memang 'jahat'.

Komentar

Postingan Populer